Kamis

HEPATITIS B

HEPATITIS B

Hepatitis dalam bahasa awam lebih kita kenal dengan sakit kuning, sakit liver atau penyakit hati. Namun Hepatitis memiliki arti suatu penyakit peradangan pada organ hati (liver) dimana peradangan tersebut disebabkan baik itu penyebab infeksi (seperti hepatitis oleh virus atau bakteri) maupun disebabkan non infeksi (seperti hepatitis oleh alcohol, lemak atau obat-obatan).

Hati disebut juga Liver merupakan organ yang paling besar di dalam tubuh kita yaitu seberat kurang lebih 1.5 kg yang terletak dibawah sekitar rusuk sebelah kanan yang bersebelahan dengan lambung dan dibawah paru paru. Secara fungsional Hati merupakan organ yang dilalui oleh setiap zat makanan yang masuk dari saluran percernaan sebelum menuju ke peredaran darah kita. Oleh sebab itu Hati sangat bertanggung jawab atas pengolahan, suplai & penyimpanan zat-zat makanan di dalam tubuh kita seperti metabolisme lemak (kolekterol), gula darah (glukosa), protein (albumin) dan sebagai penyimpanan cadangan gula darah, lemak dan vitamin-vitamin serta berperan dalam menguraikan dan menghilangkan zat zat beracun/ toksin yang masuk ke dalam tubuh kita melalui makanan seperti pestisida/zat warna/ pengawet makanan kita.

Sehingga penyakit pada Hati seperti Hepatitis (peradangan/ pembengkakan pada organ ini) sering kali menyebabkan gangguan-gangguan yang sangat merugikan. Penyakit hepatitis yang paling umum dijumpai adalah hepatitis yang disebabkan oleh virus. Ada berbagai macam penyakit Heatitis virus yaitu ;

Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini.

Pembahasan kali ini kita akan lebih focus pada Hepatitis B karena penyakit peradangan pada hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis B ini merupakan penyakit dengan pengidap sangat banyak, sangat menular, 80% tanpa gejala (tidak disadari), berpotensi menjadi kronik, sirosis dan kanker hati serta Sudah ada pemeriksaan, pengobatan walaupun sulit & Pencegahanya.

A. Hepatitis B Pengidapnya Sangat Banyak

Data prevalensi kasus hepatitis B di Indonesia yang diteliti oleh Prof. Ali Sulaiman, SpPD(KGEH) dari RS Cipto Mangunkusumo terhadap data donor darah tahun 1993 di Indonesia menunjukan bahwa prevalensi Hepatitis B di Indonesia sangat tinggi sekitar 8-9% (setiap 100 penduduk Indonesia ada kurang lebih sekitar 8-9 orang adalah penderita Hepatitis B)

Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini.

B. Hepatitis B Sangat Menular

Penularan Hepatitis B dapat melalui melalui pertukaran cairan tubuh penderita dengan orang normal, bisa melalui jalur vertikal (dari ibu ke bayinya saat melahirkan) dan secara horizontal yang ditularkan dari penderita melalui hubungan sexual, tranfusi darah, pemakaian bersama jarum suntik, kontak erat (penggunaan barang-barang pribadi secara bersama-sama). Jadi bisa dikatakan kelompok resiko tinggi adalah pengguna narkoba suntik, sexual active, homo sexual, pekerja kesehatan, tinggal di barak atau pengungsian atau di daerah endemis, pernah kontax dengan penderita hepatitis, pola hidup tidak sehat, dll.

Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini.Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini.

C. Tanpa Gejala & Berpotensi menjadi Kronik, Sirosis & Kanker Hati

Penderita Hepatitis B 80% tanpa gejala sehingga penderitapun biasanya menyadari atau menyetahuinya tanpa sengaja seperti pada saat donor darah di PMI, ditolak bekerja ( hasil test kesehatan saat melamar kerja), Saat medical chek up, saat ada anggota keluarga pengindap sirosis, merasa ada keluhan seperti mata kuning, buang air berwarna seperti teh, lemas dan lesu. Keluhan keluhan yang biasa muncul pada penderita Hepatitis B yaitu lemah, nafsu makan menurun, mual-mual, air seni berwarna gelap serta kelainan jasmani warna kuninga pada mata. Pada stadium lanjut seperti sirosis biasa penderita datang ke dokter dengan keluhan muntah darah, berak darah dan perut buncit.

Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini.

D. Hepatitis B sudah ada Pemeriksaan, Pengobatannya dan Pencegahannya

Langkah apa yang harus kita lakukan untuk mengetahui apakah kita sudah terinfeksi hepatitis B mengingat pada tahap awal penyakit ini tanpa gejala, yaitu melakukan pemeriksaan virus untuk mendeteksi apakah ada virus Hepatitis B ke Laboratorium Klinik di tempat praktek2 dokter, Rumah sakit atau fasilitas2 kesehatan lainnya untuk melakukan test HbsAg dan melakukan pemeriksaan lanjutan yaitu pemeriksaan antibodi terhadap virus hepatitis B jika hasil HbsAg negatif yaitu test Anti HBs atau test HbeAg/Anti HBe jika HbsAg positif. Test HbsAg dilakukan untuk mengetahui apakah kita sedang terinfeksi virus Hepatitis B atau tidak, sedangkan Test Anti HBs adalah untuk mengetahui apakah kita sudah punya antibodi ( zat kebal) terhadap virus hepatitis B atau belum serta test HbeAg untuk melihat virus Hepatitis dalam keadaan aktif atau tidak. Hasil pemeriksaan ini adalah sebagai dasar untuk melakukan langkah yang lebih lanjut untuk tindakan pengobatan atau pencegahan dengan vaksinasi. Ini telihat dari diagram berikut ini :

HbsAg ===è + ===àHbeAg/Anti Hbe ==è + (Virus Aktif) à Pengobatan

==è - ( Tidak Aktif) à Monitoring

HbsAg ===è - ===è Anti HBs =è + (Sudah Kebal tidak perlu vaksinasi)

=è - ( Tindakan vaksinasi Hepatitis B)

Tidak ada komentar: