Minggu

SBY DI BUKIT MINDAWA DHARMASRAYA

Presiden SBY dan Ibu Ani, Sabtu sore berada di Bukit Mindawa, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Sabtu (13/12) sore. Di desa yang jarak tempuhnya 4,5 jam perjalanan darat dari Padang Pariaman ini, SBY dan Ibu Ani bersama masyarakat setempat melakukan panen dan tanam padi sabatang. Selain itu, Presiden juga meresmikan proyek-proyek infrastruktur di Sumbar.

Kehadiran SBY dan Ibu Ani beserta rombongan di tempat terpencil ini, kata Gubernur Sumbar, Gamawan Fauzi, diharapkan dapat memberi dorongan kepada masyarakat yang separuh hidup dari sektor pertanian, jelasnya. Presiden SBY sendiri juga amat bangga bisa hadir di tempat yang indah dan di tengah masyarakat yang ramah. "Insya Allah ini akan membawa berkah," kata SBY.

Saat berdialog dengan para petani maupun melalui SMS yang masuk, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sering ditanya tentang masalah pupuk. "Dua tahun berturut-turut, tahun 2007 dan 2008, produksi pertanian meningkat tajam. Akibatnya keperluan pupuk meningkat tajam. Ini seperti cerita nikmat membawa sengsara atau sengsara membawa nikmat. Tapi Insya Allah ini nikmat membawa nikmat nantinya," ujar SBY saat panen dan tanam padi sabatang di Kabupaten Dharmasraya, Sabtu (13/12) sore.

"Solusi mengatasi kekurangan pupuk pertama adalah produksi pupuk harus ditambah. Pabrik-pabrik pupuk harus giling untuk menambah produksi. Ada kekurangan gas, akan kita atasi. Kedua, distribusinya harus benar, jangan ada penyimpangan-penyimpangan. Kita harus jaga mana yang disubsidi dan mana yang bukan. Ketiga, petani juga harus pas dalam menggunakan pupuk," terang SBY.

Presiden SBY berharap di tingkat lapangan dapat kita laksanakan dengan sebaik-baiknya. "Jangan ada yang belok ke sana dan belok ke sini, jangan menimbun karena kasihan bagi yang memang memerlukannya untuk meningkatkan produksi pertanian," seru SBY. Presiden SBY juga meminta kepada Mentan agar tahun depan dapat dipikirkan untuk menambah kira-kira sepuluh ribu petugas penyuluh pertanian untuk mendampingi dan mengawasi petani.

"Kebijakan pemerintah menyangkut harga beras adalah, harga beras dan harga gabah tiap tahun ditetapkan dan diatur. Harga itu diharapkan tetap dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Itu syarat utama karena yang menanam adalah petani. Yang kedua, harga itu bisa dijangkau oleh saudara-saudara kita yang menjadi buruh, guru, pegawai atau TNI. Bagi yang miskin akan dibantu pemerintah dengan Raskin," tegasnya.

Hadir dalam acara tersebut antara lain, Mentan Anton Apriyantono, Menteri PU Djoko Kirmanto, Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi, Wakil Ketua DPD RI Irman Gusman, serta Jubir Presiden Andi Mallarangeng dan Dino Patti Djalal.

Tidak ada komentar: